Communio, Communicatio, Communitas : Teologi Trinitaris sebagai Acuan Berteologi di Era Pascamodern 

Authors

  • Nindyo Sasongko

DOI:

https://doi.org/10.36421/veritas.v4i2.113

Keywords:

Theology -- Methodology., Postmodernism -- Religious aspects -- Christianity.

Abstract

Bagaimanakah wajah teologi di era pascamodern? Tulisan ini berusaha menjawab pertanyaan tersebut. Teologi—yang adalah perbincangan atau pembicaraan mengenai Allah dan relevansinya bagi keberlangsungan kehidupan seisi dunia—selalu mengalami pergeseran, perenungan ulang bahkan perevisian secara radikal. Munculnya Reformasi di abad enam belas merupakan contoh pergeseran signifikan dari teologi yang diterima secara umum. Merekahnya fajar pascamodern tentu menyebabkan pergeseran yang signifikan dalam teologi. ... Pertama-tama penulis akan meninjau tiga masalah utama dalam pascamodernisme dan dampaknya bagi teologi Kristen. Sebuah titik terang disediakan oleh “teori tindak-wicara” (speech-act theory) yang digagas oleh filsuf bahasa dari Oxford, John L. Austin (1911-1960). Teori-teori ini yang akan mendasari gagasan communio, communicatio dan communitas sebagai acuan berteologi di era pascamodern. Pada bagian terakhir penulis mencoba untuk melihat relevansi teologi trinitaris bagi konteks Indonesia dan praksis-praksis gereja pada umumnya.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

01-10-2003

How to Cite

Sasongko, Nindyo. “Communio, Communicatio, Communitas : Teologi Trinitaris Sebagai Acuan Berteologi Di Era Pascamodern ”. Veritas: Jurnal Teologi dan Pelayanan 4, no. 2 (October 1, 2003): 205–223. Accessed October 14, 2024. https://ojs.seabs.ac.id/index.php/Veritas/article/view/113.

Issue

Section

Articles

Similar Articles

1 2 3 4 5 6 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.