Kota Allah : Sebuah Interpretasi Teologis dan Filosofis terhadap Sejarah
DOI:
https://doi.org/10.36421/veritas.v1i2.42Keywords:
Augustine, of Hippo, Saint, 354-430. De civitate Dei., Kingdom of God., De civitate Dei (Augustine, of Hippo, Saint), History -- Religious aspects -- Christianity.Abstract
Salah satu keunikan kekristenan terletak pada kesadarannya tentang sejarah. Sejarah hidup manusia dilihat sebagai perjalanan di dalam ruang dan waktu dan juga dimengerti sebagai lintasan peristiwa-peristiwa yang memiliki awal dan akhir. Kesadaran semacam ini menjadikan kekristenan mampu eksis dan hidup secara dinamis, terus bergerak maju menuju tujuan akhirnya. Ironisnya, pada masa kini nampak banyak gereja yang tidak mengerti apalagi menekankan kesadaran sejarah yang demikian, sehingga sering terdengar banyak gereja yang menjadi pasif, tidak memiliki visi dan misi yang jelas, tidak bertumbuh secara maksimal, tidak berpengharapan dan tidak sedikit yang menjadi apatis terhadap masalahmasalah dunia yang ada di sekitarnya. Tulisan ini berusaha menggugah kembali kesadaran gereja Tuhan terhadap sejarah melalui interpretasi, baik secara teologis maupun filosofis, yang dilakukan oleh Agustinus, salah satu teolog klasik terbesar pada abad keempat, dalam karyanya Kota Allah (The City of God). Karyanya ini telah menjadi pengajaran standar gereja Kristen selama berabad-abad mengenai sejarah yang dilihat dari perspektif iman Kristen. Melalui usaha menggugah kesadaran sejarah ini diharapkan gereja dapat lebih memahami keberadaan, tugas dan tanggung jawabnya dalam sejarah, serta lebih serius mengisi ruang dan waktu yang melintas ini dengan kegiatan dan peristiwa pembangunan kerajaan Allah secara progresif dan konstruktif.