Studi Kritis terhadap Power Encounter
DOI:
https://doi.org/10.36421/veritas.v5i1.124Keywords:
Spiritual warfare., Power (Christian theology) -- Biblical teaching.Abstract
Konteks pembicaraan dalam kajian ini erat kaitannya dengan kepercayaan animisme. Animisme adalah suatu sistem kepercayaan bahwa keberadaan-keberadaan spiritual (spiritual being) dan kekuatan-kekuatan spiritual (spiritual force) memiliki kuasa atas kehidupan manusia dan sebagai konsekuensinya, manusia harus menemukan keberadaan dan kekuatan apa yang mempengaruhi mereka dalam rangka menentukan tindakan-tindakan masa depan dan secara terus menerus mendayagunakan kuasa itu. Sebagai suatu aliran agama, paham ini mungkin tampak sudah punah, namun sebagai suatu sistem kepercayaan, paham ini meluas secara luar biasa dan “bersanding” dengan agama-agama besar yang ada, karena ada banyak pemeluk agama besar di dunia ini berasal dari latar belakang animistis. Hal ini juga terwujud dalam bentuk-bentuk yang beraneka ragam, seperti mistisisme New Age, horoskop, shintoisme, shio-shio dalam tradisi Tionghoa. Indonesia termasuk lahan subur untuk perkembangan animisme karena latar belakang historis Indonesia yang kuat dalam animisme. ... Artikel ini berupaya untuk merespons power encounter dari sudut pandang Alkitab, sebagai dasar ontologis, dengan mengacu pada beberapa peristiwa yang dianggap sebagai power encounter yang terjadi dalam Alkitab serta mengomentarinya dan membahas tentang konsep “kuasa” dalam Alkitab. Diharapkan artikel ini akan berguna bagi para pelayan Tuhan dalam melayani orang-orang yang terlibat dalam kasus-kasus animistis—baik di dalam budaya suku yang primitif maupun dalam budaya bangsa yang modern—dengan cara yang tepat dan sesuai dengan firman Tuhan.