@article{Yahya_2001, title={Mengenal Martin Buber dan Filsafat Dialogisnya}, volume={2}, url={https://ojs.seabs.ac.id/index.php/Veritas/article/view/53}, DOI={10.36421/veritas.v2i1.53}, abstractNote={<p>Tidak lama setelah kematian Martin Buber pada kolom editorial New York Times terdapat komentar berikut: “Martin Buber was the foremost Jewish religious thinker of our time and one of the world’s most influental philosophers.” Buber, meskipun ia seorang Yahudi yang beragama Yahudi namun memberi banyak pengaruh kepada pemikir-pemikir Kristen, seperti John Baille, Karl Barth, Emil Brunner, Friedrich Gogarten, Reinhold Niebuhr, H. Richard Niebuhr, J. H. Oldham, Paul Tillich, serta para pemikir Kristen lainnya …. Buber tidak hanya memberikan pengaruh di bidang filsafat dan teologi saja, tetapi juga di bidang-bidang lain. Karena besarnya pengaruh Buber, khususnya di bidang filsafat dan teologi, agaknya kita perlu mengenal Buber lebih dekat, serta pemikirannya. Karena tidak mungkin menuangkan seluruh pemikiran Buber dalam artikel yang relatif pendek ini, penulis hanya akan memperkenalkan salah satu pemikiran Buber yang dianggap paling berpengaruh, yaitu filsafat dialogisnya.</p>}, number={1}, journal={Veritas: Jurnal Teologi dan Pelayanan}, author={Yahya, Pancha W.}, year={2001}, month={Apr.}, pages={37–50} }