@article{Fu_2010, title={Perhentian Hari Sabat: Makna dan Aplikasinya bagi Orang Kristen}, volume={11}, url={https://ojs.seabs.ac.id/index.php/Veritas/article/view/230}, DOI={10.36421/veritas.v11i2.230}, abstractNote={<p>“Hari Sabat” adalah salah satu tema yang utama dan kontroversial di dalam dunia kekristenan. Dikatakan utama, karena tema ini adalah salah satu perintah dalam Dekalog; kontroversial, karena tema ini memiliki muatan teologis yang kental sehingga dari tema ini muncul pengajaran yang sangat beragam, bahkan cenderung saling bertolak belakang. Di ujung yang satu terdapat kelompok orang Kristen yang mengabaikannya karena menganggap hari Sabat sama sekali tidak ada relevansinya dengan Kristen hari ini. Di ujung yang berbeda terdapat kelompok lain yang menerapkan pendekatan makna literal terhadap tema ini sehingga mengelompokkan orang-orang yang gagal menjalankan perintah tentang hari Sabat ke dalam kumpulan orang yang akan menerima hukuman kekal dalam api neraka. Sedangkan di tengah-tengah kedua kubu terdapat kelompok orang Kristen yang menerapkan perintah ini secara tersirat. Perbedaan pengertian dan penerapan di atas bermuara pada penafsiran makna dari tema hari Sabat di dalam Alkitab. Untuk itu, makalah ini akan menyorot makna-makna teologis dari tema ini berdasarkan prinsip-prinsip teologia biblika dengan pendekatan tematis. Di akhir makalah ini akan ditampilkan implikasi dari makna biblika tentang hari Sabat sebagai bahan rujukan untuk penerapan perintah keempat Dekalog ini bagi orang Kristen yang hidup di zaman anugerah.</p>}, number={2}, journal={Veritas: Jurnal Teologi dan Pelayanan}, author={Fu, Timotius}, year={2010}, month={Oct.}, pages={231–241} }