@article{Maleachi_2010, title={Identitas dan fungsi dari Para Nabi di dalam Kitab Tawarikh}, volume={11}, url={https://ojs.seabs.ac.id/index.php/Veritas/article/view/229}, DOI={10.36421/veritas.v11i2.229}, abstractNote={<p>Tawarikh adalah sebuah kitab yang ditulis pada zaman pascapembuangan. Walaupun penulis kitab Tawarikh (selanjutnya disingkat Chr) memakai materi sejarah yang sama dengan kitab Samuel dan Raja-raja, penulis melakukan beberapa perubahan untuk menyampaikan pesannya kepada umat Allah yang kembali dari pembuangan. Di satu pihak hal ini memberikan kesempatan kepada kita untuk melihat bagaimana umat Allah di dalam masa pascapembuangan mengerti pesan dari kitab-kitab yang dikutip oleh Chr. Di lain pihak, hal ini juga menimbulkan hal-hal yang perlu dikaji lebih dalam. Salah satu hal yang menarik untuk dibahas adalah apakah Chr memiliki pengertian yang sama dengan kitab Samuel-Raja-raja tentang identitas dan fungsi para nabi, khususnya setelah runtuhnya kerajaan Daud. Tulisan ini berpendapat bahwa Chr memiliki konsep yang sama mengenai fungsi kenabian dengan kitab Samuel-Raja-raja. Fokus dari pembahasan adalah karya dari dua orang ahli yakni Newsome dan Schniedewind, sedangkan metodologi yang dipakai adalah perbandingan antara kitab Samuel-Raja-raja dan Tawarikh.</p>}, number={2}, journal={Veritas: Jurnal Teologi dan Pelayanan}, author={Maleachi, Martus Adinugraha}, year={2010}, month={Oct.}, pages={243–264} }