Menolong Praremaja Kristen Bersikap Benar Ketika Menghadapi Nabi dan Ajaran Palsu
Abstract
Alkitab dengan jelas dan tegas mengingatkan adanya dan betapa berbahayanya nabi palsu. Ironisnya, tema tentang nabi palsu ini jarang dikotbahkan atau diajarkan pada jemaat. Sejujurnya, saya tersentak ketika mengikuti mata kuliah “Demonologi” di Seminari Alkitab Asia Tenggara (SAAT), yang mengarahkan kepada fakta bahwa semakin maraknya nabi-nabi palsu pada zaman akhir ini. Ada satu pertanyaan serius bagi saya sebagai pelayan Tuhan di Seminari Anak Pelangi Kristus, “Apa yang sudah kamu lakukan untuk membentengi anak-anakmu dari bahaya dan ancaman nabi palsu?” Jika saya sungguh memercayai peringatan Alkitab tentang nabi palsu, mengapa tidak memasukkan isu ini sebagai materi yang sangat penting untuk diajarkan kepada murid-murid saya? Saya bersyukur kepada Tuhan karena Ia mengingatkan bahwa, dalam mengupayakan hal ini, tidak ada kata “terlambat.” Sementara domba-domba yang Tuhan percayakan kepada saya sedang diintai oleh serigala yang siap menerkam mereka, maka memikirkan program khusus bagi mereka yang ada pada tahap usia praremaja tidak boleh ditunda, agar mereka sudah mempunyai pengertian, kepekaan dan kewaspadaan terhadap bahaya nabi palsu dan ajaran palsu sejak di usia dini. Mereka perlu dilatih agar memiliki ketrampilan untuk dapat mendeteksi nabi palsu dan kemampuan untuk membedakan antara ajaran palsu dan ajaran yang benar menurut Alkitab. Alasan utama mengusahakan hal ini adalah bahwa para praremaja sedang memasuki keadaan yang sensitif. Mereka sedang memasuki fase di mana terjadi perkembangan iman, kebutuhan menjalin persahabatan, dan menghadapi lingkungan pergaulan dengan nilai yang berbeda. Karena itu, betapa penting membekali anak-anak di usia ini dengan ketrampilan rohani untuk dapat membedakan mana ajaran yang benar dan mana yang palsu. Bila hal ini dilakukan dengan bijaksana, diharapkan, ketika beranjak remaja, mereka sudah mantap dalam mengambil keputusan berkaitan dengan iman Kristen; mereka dapat bersikap tegas dan berani menolak yang salah serta setia melakukan yang benar sesuai ajaran Alkitab. Menurut saya, gereja dipanggil untuk menjawab tantangan zaman ini, dengan cara membekali praremaja Kristen agar dapat bertumbuh menjadi orang Kristen yang kuat dalam ajaran Alkitab dan pemahaman iman Kristen yang benar, dan, pada akhirnya, siap melayani generasinya dalam kekudusan hidup bagi kemuliaan Tuhan Yesus Kristus.Downloads
All the works in this journal are licensed under Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share (copy and redistribute the material in any medium or format) for noncommercial purposes with appropriate credit to the work's authorship and proper citation of the initial publication in this journal.
The author retains copyright and also agrees to grant Veritas: Jurnal Teologi dan Pelayanan the right of first publication with the work simultaneously licensed under Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License (CC BY-NC-SA 4.0).
The author is permitted to reuse or post items submitted to this journal on personal websites, institutional repositories, or other purposes such as further research, lectures, or class discussions with an acknowledgment of its initial publication in this journal.